Rabu, 12 Juli 2017

,

Entah

Sedihya, ketika matamu tertuju padanya, tapi pandangannya tertuju pada yang lainnya Miris, ketika kamu hanya punya harapan untuk bersamanya, tapi orang lain selalu berdoa agar dipersatukan dengannya Lalu sebenarnya apa yg aku harapkan? Bukankah kekuatan doa lebih besar daripada hanya harapan dan usaha? Yasudah biarlah, kembali pada kenyataan, biarkan orang lain mencintainya sepenuh hati, karena cintanya dalam doa, bukan dunia Seperti tertusuk, ketika aku tak sengaja melihat dia menatapnya dengan sepenuh hati walaupun hanya sepintas Aah, mungkin itu hanya fikiranku saja Mungkin saja dia tidak sengaja menatapnya, walau tatap matanya sudah beda arti Aku melihatnya kala itu, dan mulai beberapakali, hingga sering sampai sekarang Aku menatapnya seindah puisi tiap pagi Aku memberinya doa tiap kali bersujud pada Ilahi Aku selalu mengirimkan proposal pada Tuhan perihal dia sebagai pengisi hati Aku tahu itu semua hambar jika tanpa aksi Tapi, mendoakannya seakan menjadi kewajibanku sebagai pengagum hati. Namun, apa yang kudapat? Dia bercerita perihal hati lain yang ia kagumi Dia selalu menatap idolanya dengan semangat setiap hari Dia tahu apa yang kurasakan tiap kali bertemu, berkolaborasi Tapi dia hanya datang padaku ketika dia butuh saja Dia hanya bicara padaku hanya ketika dia diacuhkan idolanya Dia mengeluh padaku hanya ketika nasib berkata tidak pada kehidupannya Dia hanya memberiku segenggam kerikil dari beribu gunung yang ia kasih untuk pujaannya Lalu, sebenarnya aku ini berjuang untuk siapa?
Ingatkah? Semua yang ada di dunia ini ada yg punya Biarlah kamu memilihnya dan mengabaikanku Biar aku yang mendekat pada pemilikmu untuk memintamu berbalik hati padaku Kubiarkan kau memujanya setiap pagi setiap hari Kubebaskan kau bercerita tentang dia yang kamu idolakan pagi hingga pagi lagi Tapi kembalilah padaku, ketika semua orang mengabaikanmu Ketika tidak lagi ada tempatmu mencurahkan isi hatimu, emosi, dan amarahmu Biarlah Tuhan memberimu perantara-Nya yaitu aku Biar sakit ini aku yang menanggungnya, karena yg ingin kujanjikan dan kuminta dari-Nya adalah Bahagiamu, biarpun tidak bersamaku "Aku memberimu 10 dollar, tapi kau memilih dia yang memberimu 20 dollar. Padahal kau tahu dia punya 200 dollar, sedangkan aku hanya punya 10 dollar."
Aku memberimu segalaku, Dia memberimu sedikitnya, Kamu memberinya semuanya, Dan kamu memberiku seadanya.
Ya. Kadang seseorang tidak tau ada yang rela memberikan seluruh yang dia punya, untuk orang yang memberinya hanya yang dia mau berikan saja.
*Kalimat yang dicetak miring adalah kalimat ter-Bullshit yang ada.
CATATAN: Tidak semuanya karya saya, ada bagian yang ditulis teman dan saya Copy di postingan ini.
PS: Sedih? Tidak apa-apa, bersedihlah. Setelah puas bersedih, bersiaplah untuk bangkit lagi.

0 komentar:

Posting Komentar