Rabu, 12 Juli 2017

,

Maaf

Suatu saat aku pernah membuat sebuah kekelriuan. Disaat banyak kata yang kukatakan, malah berdampak buruk bagi sebuah percakapan. Yang hanya bisa terlontar ketika semua itu terjadi hanyalah sebuah kata yang mungkin yadak bisa mengembalikan semuanya seperti sedia kala. Maaf.
Maaf. Hanya itu yang bisa kuutarakan. Disaat semua salahku sudah begitu banyak kau rasakan, hingga akhirnya beribu katapun tak mampu untuk menggantikan. Kalahku adalah saat aku mengucapkan kata guyonan yang seharusnya tak disampaikan. Yang akhirnya, hanyalah membuat penyesalan.
Maaf. Hanya itu yang mampu aku ucapkan. Aku tak mampu memberikan hal simpel yang kau inginkan. Aku tak bisa memberimu tawa ketika kau terluka. Aku tak mampu membuatmu senyum ketika harimu mendung. Aku tak kuasa menghadirkan canda saat kau lelah tiada tara. Bahkan, aku tak mampu menyapa lewat dunia nyata.
Maaf. Sungguh Aku benar-benar ingin meminta maaf. Disaat dunia sedang berbahagia mengenai gerhana. Disini, seorang pemuda benar-benar ingin menyampaikan luka. Luka karena telah menyakiti orang yang disayanginya. Luka karena telalu lama memendam asa. Luka karena telah menyakiti hati yang selalu diidamkannya.
Maaf. Kata yang terlontar dari kerongkonganku hanyalah maksud untuk menyegarkan asap di kepalamu, bukan untuk menambah api dalam lautan nadi. Setiap kalimat yang aku berikan hanyalah penghancur kekakuan, bukan untuk membuat retakan. Mungkin kau yang salah dalam menangkap kata yang tersampaikan, atau mungkin juga aku yang terlalu berlebihan. Ya, aku kira ada di pilihan kedua.
Maaf. Aku tak mampu lagi mengucap kata selain Maaf. Lidahku kelu jika harus memikirkan yang sudah lalu. Tak lagi mampu untuk mengucap ketika hati sudah begitu berharap. Berharap agar kau mau untuk sekedar memaafkan hati yang sudah dicap sebagai perusak.
Semua kata disini tidaklah penting jika harus tahu siapa yang sebenarnya penting, Kamu. Semua kata yang kutulis disini tidak lebih penting ketimbang satu kata yang ingin kuungkapkan padamu.
Maaf.

P.S: Terlalu banyak sok tahu itu tidak baik.

0 komentar:

Posting Komentar