Rabu, 12 Juli 2017

,

First Step! (Repost)

Oke, sebenernya ini adalah catatan yang seharusnya gue buat lebih dari 5 bulan (tepatnya bulan Juli 2015) yang lalu. Kenapa?~ karena dulu medio bulan Juni atau Juli (lupa) ada sebuah momen yang tepat untuk nulis catetan ini. Tapi apa daya, dulu gue terlanjur males dan terlalu mikirin gimana konsep catetan ini dan yah, akhirnya gak jadi-jadi. "Terus kenapa sekarang?" Karena yah. Gue gk yakin sih sebenarnya ini momen yang tepat atau kagak tapi ya sudahlah, emang udah terlanjur ngetik banyak jadi ya sekalian aja. Hahaha Tentang judul di atas, sebenarnya gue ingin buat catatan "First Step" ini setelah momen tersendiri agar terasa lebih Ngeuh gitu. Kalau dulu sih ada momen saat akhirnya jum'atan di desa setelah 3 tahun jum'atannya di STM mulu. Beberapa minggu belakangan sebenarnya juga ada momen yang pas. Cuman ya karena faktor "Males" aja jadinya gk sempet buat nulis. Terus, kenapa sekarang!!?? *penontonmulaiemosi Itu karena beberapa jam yang lalu gue juga ada sebuah moment, moment keputusan yang sepertinya begitu mirip dengan apa yang gue putuskan dulu, Meninggalkan apa yang seharusnya di tinggalkan. "Karena hidup itu adalah seni dari sakit hati satu ke salkit hati lain." Kalau lu gk bisa menerima apa itu yang namanya sakit hati, maka kau tidak akan bisa merasakan apa arti seni itu yang sebenarnya. *Gaya tangan kayak deidara Anjiir, bahasa gue semakin hari semakin sok puitis ! kampret! And, you know? kenapa akhir-akhir ini gue sering nggunain bahasa yang berkesan tinggi, puitis dan lenjeh (?). Itu karena sebuah perjanjian dengan salah satu sahabat kampret gue. Ya, kami membuat sebuah perjanjian untuk menulis sebuah kisah yang #Emejing. Walaupun gue gk tau nulisnya gimana. -,- Dan ini, beberapa menit yang lalu dia konfirmasi bahwa halaman yang di tulis itu minimal 57 halaman. Kampreet!!! gue aja baru nulis 1 halaman. -,- Dan itulah kenapa gue akhir-akhir ini makai bahasa yang sulit dipahami itu. Sebenernya gk itu juga sih, salah satu faktor lain adalah dulu, sebelum puasa 2015 gue sempet "addict" banget dengan namanya Cerpen Kaskus. Itu lho, cerpen yang di tulis kebanyakan dari kisah nyata. Dan cerpen pertama yang gue baca adalah Sepasang Kaos Kaki Hitam. Gara-gara cepen ini gue dulu sempet banget pengen kerja sebelum akhirnya dapat kuliahan di sini. Gara-gara cerpen itu juga gue dulu sempet penasaran banget sama yang namanya Mevally, sampai mbayangin kalau Meva itu mukanya mirip ama salah satu aktris thailand, Mod. Dan karena itulah dulu suka banget baca cerpen kaskus. Entah itu #SK2H #HITYLTILY #T2M2 dll. Apalagi setelah gue baca "The Way I Lose Her" nya #Mbeeer. Ini cerpen emang keren banget, ditambah dengan gaya penualisan Mbe yang puitis-puitis-kampret itu. Akhir-akhir ini gue juga sering tuh ngutip kata-katanya Mbe dari Tumblr, keren. Dan akhirnya gue juga berminat buat Tumblr. Hahaha Okelah, entah sebenarnya apa tujuan gue buat catatan yang seharusnya gue buat dulu. Karena berhubung sudah jam 1 pagi, udahan ajalah. Walaupun besok weekend, tidur itu perlu. Hmm,,, First Step itu adalah langkah awal. Yah, mungkin dengan catatan ini gue mau buat sebuah catatan awal untuk hidup kedepan yang lebih baik. Gue gk bermaksud apa-apa dengan catatan ini. Jujur, gue cuman mau ngingetin aja untuk diri gue di masa depan yang mungkin saat ini ada dalam keadaan sedih atau mungkim bahagia (?). Gue cuman mau ngingetin, dulu gue pernah punya apa itu yang namanya "harapan". Kalem aja menghadapi urusan asmara, gue aja barusan mup on kok. Entah, mup on tidak pernah terasa begitu mudah sebelumnya, walaupun (masih) harus merasakan banyak sekali yang namanya sakit hati. Dan untuk urusan lingkungan mungkin kali ini lo harus bisa sedikit menambah apa itu yang namanya "keberanian". Karena yah, lu tau sendiri gue kayak apa. Gue juga mau ngingetin, dulu Adi Setiawan itu juga punya pandangan dengan yang namanya nulis (walaupun dia gk bisa). Juga masih Gila banget dengan yang namanya AC MILAN, dan yang jelas sob, dia sedang (masih) mengalami apa itu fase yang dinamakan #Suwung. Sekarang apakah lo mau untuk mengubah itu semua? (Mungkin gk semua sih, karena pasti ada beberapa hal yang gk perlu diubah). Tau kan gunanya catatan? Untuk mengingatkan akan kejadian yang sudah terjadi, dulu. Dan itu gue lakuin buat diri gue. Gue gk yakin ada orang lain yang ngebaca catatan ini. Kalaupun ada, pasti Pasti PASTI orang itu gk ada kerjaan alias #Suwung untuk ngebaca semua tulisan ini. Sekali lagi gue ngebuat catatan ini untuk menghargai masa lalu, bukan untuk protes pada masa lalu. Karena masa lalu itu bukan untuk di lupakan, tetapi untuk di buat pelajaran di masa yang akan datang. Cheers Hope we'll meet again, cause we believe for tommorow. From: 18 Years old-Adi Setiawan (19-12-2015 01:27)

0 komentar:

Posting Komentar