Rabu, 12 Juli 2017

,

Perihal Memafkan

Holla, Amigos!! Burito Buenos Aires Puertorico el Redondo! . Selamat malam wahai kalian penghuni jejaring sosial yang gue yakin nyasar dalam catatan ini. Dan juga Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal aidin wal faidzin. Semoga dengan hadirnya momentum kali ini kita bisa kembali ke Fitri, dan Fitri bisa kembali kerumahnya tentunya. #Krikkrik . Sebenarnya sudah sedari lama nih otak banyak pikiran mau nulis. Niatnya sih mau nulis di Blog, tapi berhubung disini nggak ada sinyal akhirnya terciptalah catatan ini. . 2 hari terakhir gue disibukkan dengan hal berjabat tangan pada setiap orang yang ditemui dijalan. Mengunjungi sanak saudara jauh yang nggak terlalu dikenal, hingga meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan. Sibuk muter-muter di hari raya tahun ini ternyata banyak ketemu dengan adik-adik gemes yang pipinya uwuuwu-able pol. Kemaren gue mengunjungi saudara yang yah gue nggak terlalu kenal, biasa sekedar mengakrabkan diri dan gue kaget, ternyata ada dedek-dedek gemesnya!!! Kyaaaa!!! Umurnya sekitar 5 tahunan, kulitnya putih dan pipinya ngembang kayak bolu. Kelakuannya nggemesin, muter-muter nggak jelas dengan muka polos (kayak gue) dan tiba-tiba ketawa unyu. Gue bahagia setengah mati melihat fenomena tahunan ini. Rasa-rasanya setiap ngeliat pengen gue karungin dan gue jadiin gantungan kunci. Terus apa hubungannya peristiwa tahunan ini dengan judul diatas? Enggak ada. Gue cuman mau pamer ternyata banyak pipi-pipi-adek-5-tahunan-yang-uwuwuw-able. Uwuwuwuwu~ . Nah, Gaes. Pada catatan nggak penting kali ini sih gue mau sedikit membahas mengenai hal yang sering terjadi pada diri manusia entah itu adek-gemes-umur-5-tahunan ataupun kakek-kakek yang masih setia menunggu THRan. Perihal ini kadang sulit diterima akal sehat, mudah diucapkan tapi sulit diterapkan, banyak kontra antara hati dan pikiran. Dan perihal itu adalah perihal... . Memaafkan. . Idul Fitri adalah momen yang paling khas untuk dijadikan para kawula abege-abege jaman sekarang untuk meminta maaf. Bilangnya sih maaf lahir batin, tapi bisa saja itu hanyalah sekedar ucapan ataupun kedok untuk balikan sama mantan. Tapi bagaimanapun seperti yang sudah berkali-kali diajarkan temen gue hidup itu harus Khusnudzon! Khusnudzon! Khusnudzon! Iya, berprasangka baik. Berprasangka baiknya kita berpisah aja. #hiks. . Kadang, memaafkan adalah kata yang mudah diucapkan tapi sulit untuk dilepaskan dari kepala. Kenapa gue bilang gitu? Karena ya emang ada sedikit cerita tentang itu... . Sebut saja namanya Rahul, pria alim yang lebih akrab sama ketipung daripada whatsapp. Si Rahul ini aslinya dulu adalah orang yang humble pada siapa saja, ramah, dan suka menabung. Pada suatu waktu, Rahul yang pikirannya masih polos ini memiliki teman cewek yang bernama Anjeli. Anjeli adalah wanita solehah yang sudah lama menjei teman Rahul. Awalnya sih biasa saja, tapi lama kelamaan ada suatu hal istimewa dari Anjeli yang menarik perhatian Rahul. Kalimat "Teman lama yang baru dikenal" pas disematkan pada Anjeli. Anjeli adalah orang yang mudah akrab dengan siapapun, dan Rahul salah satunya. Rahulpun akhirnya memutuskan untuk mendekati Anjeli. Singkat cerita Rahul memiliki hubungan khusus dengan Anjeli. Hubungan khusus tanpa status yang membuat mereka nyaman, tanpa diketahui setiap orang. Saling berbagi kabar maupun poto di Instagram. . Tapi karena seiring berjalannya waktu terjadi satu-dua hal yang membuat Anjeli tidak nyaman dengan Rahul. Dan suatu ketika munculah titik dimana Anjeli memutuskan untuk menjauh... hilang... dan mup on... . Rahulpun galau akut dengan keadaan itu. Mau mencoba mempertahankan tapi dia menjauh dan hilang. Mau melepaskan tapi masih sayang. Mau minta kejelasan hubungan tapi memang tidak ada hubungan. Rahul galau, depresi, dan hanya bisa memandangi plafond sembari ndengerin Fix You-nya Coldplay. Rahul bingung harus ngapain. Anjeli sudah pergi dengan kereta uap sembari bernyanyi kuch kuch hota hai. . Rahul tidak punya semangat dalam menjalani hidup. Teman-temannya pun prihatin dengannya. Hampir semua usaha sudah dilakukan oleh Rahul. Dari yang namanya jalan-jalan hingga mengurung diri dikamar sudah dilakukan. Mencoba melupakan semua dan memaafkan juga sudah. Lumayan berhasil. Tetapi setelah stalking dan tahu foto-fotonya di Instagram Anjeli sudah dihapus Rahulpun depresi berkepanjangan lagi. . Ada saran dari teman bahwa "Cara paling mudah untuk Move On adalah orang baru" klise sih. Tapi worth it (katanya). Akhirnya datanglah Tina. Tina datang memberikan apa yang tidak diberikan Anjeli, Kesempatan. . Tapi seberapa keraspun Rahul mencoba pada Tina, tetap saja ada bayangan Anjeli yang merusak itu semua. . Akhirnya Rahul mengerti satu hal, bahwa move on itu tidak berarti dengan melupakan dan mengganti yang baru. Tapi memaafkan yang lama, dan memulainya dengan langkah baru. Entah itu nantinya dengan orang baru atau memperbaiki diri dahulu. . Dari cerita diatas kita bisa melihat sosok Rahul yang begitu sulit melepaskan meskipun Anjeli sudah tidak menganggapnya. Sebuah kisah diatas adalah siklus dari Tuhan untuk menemukan kata maaf yang sebenarnya. Dimulai dari Rahul yang awalnya tenang saja tanpa seseorang, dipertemukan dengan Anjeli, Bahagia, ditinggalkan, sampai akhirnya dengan susah payah menemukan arti maaf sebenarnya. Meskipun juga Rahul sudah mencari berbagai cara dari jalan-jalan sampai orang baru. . Memang benar dengan orang baru itu kita bisa melupakan. Tapi itu belum disebut Move on sebenarnya. Orang baru hanya akan membuatmu melupakan sementara dan ketika yang dulu kembali hanya akan menimbulkan luka lama. . Cara terbaik dari memaafkan adalah memaafkan segalanya. Memaafkan jika dia dulu mungkin menyakitimu, memaafkan kamu yang dulu menyakitinya, memaafkan kamu yang terlalu bersedih karenanya, dan memaafkan fotomu yang sudah dihapus di instagramnya. #halah. . Memaafkan juga bukan hanya dari mulut dan otak saja, gaes. Tapi juga harus dari hati. Emang sih kadang butuh waktu untuk menenangkan hati, tapi paling tidak dengan memulai hari ini berarti sudah memulai waktu untuk memaafkan keseluruhannya juga kan. . Dan bagi kalian yang sedan berusaha memaafkan, Tak apa bersedih, bersedihlah secukupnya kemudian bangkit lagi Kamu adalah orang baik yang pantas berbuat baik dan diperbaiki Maafkan dia yang dulu menyakitimu Maafkan kamu yang dulu meratapinya Doakan dia bahagia entah bersamamu ataupun tidak Karena dengan memaafkan dan mendoakannya itu berarti kamu sudah melangkah lebih jauh dari menyakiti diri sendiri Dia pantas untuk bahagia, begitupun kamu juga Biarlah dia tersimpan dalam kenangan hatimu Kelak kau akan tahu kenapa ini harus terjadi Karena yang terbaik lahir dari yang diperbaiki. . Oke, sekian catatan nggak nyambung kali ini, Gaes. Banyak tulisan yang nggak nyambung dari konsep awal, tapi biarlah paling nggak ada yang baca bhahak . Keep Sholat Wajib, jangan lupa Mandi Wajib!! Semanggatt!! Fighting!! ^ ^ Sekian. . PS: Dia tidak ingin kamu bersedih, percayalah.

0 komentar:

Posting Komentar