Selasa, 08 November 2022

I MISS HER SO BAD!

Hallo, Selamat malam.

Gw menulis ini ketika waktu hampir menyentuh jam 10 malam, bertepatan dengan gerhana bulan yang tadi terjadi. Sayangnya ketika gw mencoba untuk melihatnya tidak terlihat karena tertutup genteng.
...
Akhirnya gw memutuskan untuk keluar rumah demi melihat pemandangan yang langka (?) ini. Namun tetap saja tidak terlihat, sayang awan malam hari ini sedang tidak berpihak padaku. Malam di rumah pada jam-jam seperti sekarang memang seperti ini suasananya, sepi. Kamar w berada di posisi depan, masalahnya adalah depan rumah w terdapat kebun tetangga, gak masalah kalau kebun biasa, tapi kebun ini ditanami dengan pohon kamboja (?). Aromanya cuy setiap malam kalo tidur dah serasa ada temennya, In a bad horror way. 

Sebentar, pembukaan macam apa ini. Gw tidak bermaksud untuk menulis hal seram, gw lagi kangen astagaaaa.
Keknya gegara w sambil ndengerin Helena versi remix yang dah kek lagu pasar malam. smh.
Bentar ganti lagu...


***

40 menit berlalu sejak w bilang mau cari lagu. Bukan, bukan karena mau bingung dengan lagu apa, tapi malah karena gw terlalu menikmati lagu yang gw pilih tadi. Bukannya pilih lagu dan langsung nulis lagi w malah terbawa terlarut dan terikut dalam lirik. Alhasil 40 menit barusan cuma w habiskan dengan karokean tanpa suara, padahal lagu yang dengerin hanya 2 biji dan repeat berkali kali.

Kodaline memang sungguh luar biasa sangat cocok untuk mood seperti sekarang, High Hopes dan All I Want nya bikin gw terpaku sejenak, menyerapi lirik yang gak begitu mudah dicerna oleh hati yang rapuh ini membuat air mata gw berlinang. Literally.
Im literally crying right now. 😭


Pernah gak sih kalian merindukan suatu hal amat sangat?


*Pada akhirnya w belum nerusin tulisan ini...



How this world keep spinning?


You know? I love her face so much, those cubby cheeks always made me smile everytime I remember it.


You know? after all of the thing that happen to us, Im still into you. Always.

Just come whenever you want, I'll always happy to talk to. Cause after all this time, I'm still into you

Continue reading I MISS HER SO BAD!

Sabtu, 05 November 2022

,

Jumat.

Jumat.
Jumat adalah hari sakral bagi para laki-laki muslim, hari itu adalah hari dimana setiap manusia yang memiliki belalai ini diharuskan untuk melakukan ibadah dzuhur di masjid bersama-sama dengan muslim lain. Yang dimana jika sudah berpasangan malam sebelumnya bisa dibuat sebagai grinding pahala yang pastinya gak akan gw bahas :)

Sebagai pria yang ganteng dan bermartabat gw memulai hari dengan sholat subuh dan... tidur lagi...
Ayolah, sebagai tunakarya seperti saya mandi dipagi hari hanyalah mitos. Namun berbeda dengan hari ini, gw mandi pagi pukul 10 siang, iya... itu pagi... F...

Sudah lama sekali sepertinya w untuk jumatan di kampung halaman ini, bagaimana tidak? sedari SMK gw sudah ngekos dan jauh dari rumah, dan mau tidak mau untuk urusan sholat jumat pun kebanyakan diluar dari desa sendiri. Bahkan sampai gw berumur seperempat abad ini pun mungkin bisa dihitung dengan jari seberapa banyak w sholat jumat disini.

Pernah gak sih kamu merasa asing meski berada dirumahmu sendiri? emmm mungkin bukan rumah ya, lingkungan mungkin kata yang lebih tepat. Kadang w berpikir bahwa tidak banyak yang mengenal muka gw, terlepas dari bapak w yang emang lumayaan dikenal oleh orang orang desa karna sekarang jadi ketua RT. Bujett...
Mungkin ya, mungkin jika dihadaokan dengan forum yang lebih besar, yang banyak orang dan diharuskan bergumul dengan banyak orang nampaknya yang kenal dengan muka w yang ganteng ini hanya satu dua biji saja, Jikalau tidak menyebutkan bahwa w adalah anaknya bapak ini mungkin w akan dianggap sebagai orang asing yang datang berkunjung. Huft.

Tapi tak apa, its okey. Bagaimanapun itu resiko ya kan? Jadi asing di rumah sendiri menyebalkan emang, seakan tidak mengerti dengannya padahal tiap hari bersama, seakan tidak mengerti padahal setiap hari berkomunikasi, seakan tidak tahu padahal setiap bercengkrama setiap waktu.
...
Apa sih?!

Oke. Maap. 

Seperti jumat yang lain, kali ini setelah w mandi dan memakai minyak wangi layaknya lagunya ayu ting ting w berdendang ria sembari berjalan menuju masjid.
"Solali Ola olalaaa~" Dendangku dengan riang gembira.


...

Oke. Maap.

Ternyata sudah lumayan penuh di masjid, 
shaf pertama penuh, 
shaf kedua juga sesak, 
shaf ketiga kanan kirinya sudah di booking
shaf keempat hanya satu dua orang
...

INI KENAPA YANG TENGAHNYA DIKOSONGIN DAH?!

Kebanyakan pemuda pemudi lebih memilih untuk berada di shaf belakang, sedangkan mayoritas memilih untuk dekat dengan tembok, huft
Sebagai pemuda yang bersahaja w lebih memilih untuk mengisi shaf kosong didepan, ya dilain sisi w gk ingin membuat ribut jikala berada di belakang, w juga gak terlalu tahu dengan oranag orang disini. Sad.

Kebetulan disamping kanan gw juga ada bocil yang sendirian, Oke.
Gw sholat sunnah terlebih dahulu. Namun, ketika gw sudah takbiratul ihram sekelebat w melihat dari ujung mata si Bocil ini seakan memperhatikan gw. Sudahlah gw gak berpikir lain, fokus aja ayo.
Satu dua rangkaian sholat sudah w lakukan hingga pada akhirnya diakhiri bacaan salam yang mengharuskan untuk menghadap kanan dan kiri.

Ketika w menghadap ke kanan baru terlihatlah muka bocil ini, dan ternyata benar sedari tadi ngelihatin gw dengan tatapan seperti berikut.

Gambar 1. Bocil Freak

Seketika gw memalingkan muka ke kiri. Busettt, gw kaget asataga. Gw tau w jarang ada di rumah tapi ayolah tatapanmu buat akoeh terpaku gesss. Huweeeeee
Apa ini bocil belum pernah kali ya  ngelihat orang ganteng. Huft. 
Dalam hati gw, gw hanya bisa berkeluh kesah.

Gambar 2. Umpat w dalam hati

Dikarenakan di desa gw itu sudah terbiasa buat selesai sholat untuk bersalaman dengan kanan dan kirinya, maka gw pun melakukan hal tersebut, gw salaman kekiri dengan bapak-bapak dan menghadap ke kanan lagi... dan bocil tersebut masih dengan tatapan yang sama...
Gw menjulurkan tangan, dan kurang lebih seperti inilah ekspresi gw saat itu...

Gambar 3. Tatapan orang ganteng

Kadang, tidak dikenali di lingkungan sendiri itu menyebalkan.Tapi ya begitulah kehidupan. Sebenarnya gw gak terlalu menganggap ini sebagai sebuah masalah besar karena ya memang sudah resiko kan ya jikalau sudah lama tidak pulang kerumah juga. Di rumah pun w adalah orang nolep yang lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. yah begitulah.
Keknya orang disinipun ada juga yang ngira ortu w gk punya anak lelaki wkwkwkkw
Huft.

Ah sudahlah, malam ini w mau nonton Duta, dan teriak teriak gak jelas biar bisa mengurangi sedikit patah hati ini. Bye.

Ps: Tidak apa bersedih, itu manusiawi.
*I miss her so much
Continue reading Jumat.

Jumat, 04 November 2022

November, Please be nice!

Hewlooo, Everibodeee!
Welcome Channel to my gaes. Selamat malam (dan pagi) dan salam olahraga. 
Rasanya sudah lama sekali saya tidak menulis seperti ini. Terakhir kali kapan ya? Tahun lalu kah?

Iya, sepertinya pada tahun lalu gw menulis keresahan seorang mahasiswa yang mengalami fase "aduh males banget dengan hidup ini, mending beli truk", ditambah dengan tidak adanya pasangan yang akhirnya gw membandingkan dengan keadaan orang lain. Kalau gak salah gw buat catatan itu awal tahun 2021, kalo gw ingat-ingat lagi pada saat itu sebenarnya semua penelitian yang harus gw lakukan di lab sudah sepenuhnya terselesaikan. Dengan alasan "self reward", dengan bangganya gw membuat komitmen pada diri sendiri untuk rehat sejenak dari hiruk pikuk membuat Thesis yang pusingnya sudah seperti memikirkan hutang negara.

Pada akhirnya "komitmen" gw pada bulan itu untuk rehat sejenak satu atau dua minggu jadi membengkak sebanyak 2 atau 3 bulan. Itupun kalau tidak diteror pembimbing untuk segera menyelesaikan laporan mungkin bisa lebih panjang lagi.
Sungguh saya pria yang sangat berkomitmen.
*tepuk tangan

Sebagai catatan, banyak tulisan di blog ini yang gw sadur dari catatan facebook ketika saya masih muda ygy.
Kembali lagi pada catatan terakhir yang saya buat, banyak-banyak sekali yang keresahan yang gw utarakan, tapi pada akhirnya apakah kamu tau, wahai diriku satu tahun lalu? 7 bulan setelah gw bikin catatan itu gw bertemu dengan sebuah sosok mungil yang menggemaskan. Nggak sepenuhnya mungil tapi bisalah dicantolin sebagai gantungan kunci.

Iya, pada akhirnya gw bahagia. Pada akhirnya gw ketemu dengan keseharian yang gw harapkan dari catatan yang gw buat. Tapi ya tidak semua hal harus berkhir dengan baik bukan?
Penelitian pun masih bisa disebut penelitian meskipun gagal ya kan. Pasti banyak lika-likunya, entah karena terhalang keadaan yang gak memungkinkan untuk bertemu dengan lab, ataupun miskomunikasi dengan penjaga bengkel kayu. At the end of the day semua sudah terlewati, thesis gw udah kelar setahun lalu, dan berbagai hal juga telah terlewati sejak terakhir kali gw buat catatan itu. 

Kadang gw berpikir bahwa hidup itu sulit pol banget rill no hoax. Misalnya pas penelitian thesis w sampe nangis-nangis, kayak seakan-akan menghirup napas panjang itu sudah jadi kemakluman loh. Memaklumi dan paham bahwa segala hal tidak dapat kita kontrol kayak sudah jadi keharusan. Tapi balik lagi, kalau ditanya thesis itu gampang atau enggak gw bakalan bilang gampang aja, meskipun asli nangis darah pada prosesnya. Karena ya bagaimanapun gw bisa lulus dengan lancar, bisa "bebas" dari pikiran soal penelitian dan tetek bengeknya. Dan jika dibandingkan dengan teman-teman seangkatan yang lain yang ndilalah dapat halangan yang lebih lebih ketimbang saya yang ganteng ini, sudah semaklumnya gw harus bersyukur ya kan.
*Nih orang pada akhirnya membandingkan dengan orang lain lagi 7(-,-)7
Sungguh pria yang sangat berkomitmen. Super sekali.

Yah, pada akhirnya semua harus disyukuri ya kan. Meskipun banyak hal yang memang pada waktunya nyebelin, tapi ya itu namanya proses. Gw hanya pengen mengenang pengalaman-pengalaman itu dengan cara yang baik. Karena bagaimanapun ya memang itu pengalaman yang baik.
Dan semoga saja di sisa tahun ini segala hal yang baik-baik juga datang ke gw, atau ke kalian meskipun gw yakin gak ada yang baca.

Sebentar. Perasaan gw tadi mau buat catatan soal jumatan gw tadi siang yang kampret itu, napa jadi ngawur gini dah -_-

Tapi ya sudahlah, dengan kekuatan bulan saya ingin menutup catatan ini dengan ucapan terima kasih kepada diri saya sendiri yang sudah bertahan sampe sekarang dan juga segala pengalaman yang terjadi. Iya kamu geblek banget soal percintaan, bahkan sampe umurmu sudah setengah abad ini. Sial. 
Rev: seperemlat abad (direvisi dan dibaca ulang di tahun 2024 bulam April :) )
Kadang gw mikir apa siklus tahunan gw masih ada gitu sampe sekarang. Ah gak tau dah.
Mungkin kedepannya gw bakalan lebih aktif buat nulis catatan di blog usang ini, berhubung saat ini sudah gak ada roomchat yang bisa w spam dengan ucapan "selamat pagi" lagi.
Huft.

Dengan kekuatan matahari saya akan menutup ini (lagi?!) dengan sebuah gif idola.

Terima kasih.
Hahu!

Ps: Sariawan itu menyakitkan
*ni kalo w baca lagi napa gak ada hubungannya sama november dah -_-

Continue reading November, Please be nice!

Selasa, 19 Januari 2021

Sekilas tentang saya, dan membandingkan dengan pasangan orang lain~

Suntuk, 
Suntuk Parah.

Ketika melihat timeline sosmed yang ada hanyalah kabar dari teman-teman yang akan menjalani fase selanjutnya dalam hidup bersama pasangannya masing-masing, sedangkan saya disini masih saja bergumul dengan jejepangan dan kesendirian diumur yang sudah menginjak kepala 2.

Iya. Halo. Saya Adis dan saya sudah berumur 23 tahun, sebentar lagi 24.
Kadang gue berpikir bahwasannya dalam dunia perhubungan itu akan menemukan yang dicari sesuai dengan kemampuan dan kondisi. tentu saja berdasarkan diri masing-masing. Namun, sekali lagi melihat kabar dari teman sebaya yang sudah sejauh itu melangkah dengan tanpa ragu untuk menyunting pasangannya membuat diri saya sendiri mulai tidak kondusif. Down gitu lah bahasa gaulnya.

Ya bagaimana ya, dalam hampir seperempat abad saya menjalani hidup, sudah banyak cerita (apakah bisa saya sebut cerita kalau hanya saya saja yang merasakan?) yang saya alami. Namun tidak semuanya menjadi hal yang manis. Hampir kesemuanya menolak saya gaes hahahaha... haha... ha... ... 
*menangis

Posisi w sekarang ada di Bandung, masih menempuh perjalanan magister yang entah kapan akan berakhir, sedangkan teman-teman yang lain sudah bekerja berpenghasilan dimana hampir kesemuanya memiliki gawai bermerek Apel tidak utuh. Sedangkan saya? Ah masih memikirkan akan membeli mie atau tidak untuk esok hari.

Rasa-rasanya membandingkan kehidupan diri sendiri dengan orang lain sangat menyenangkan ya. Menyenangkan sekaligus mengenaskan. Hahah.
Kalau dilihat kembali dengan berbagai tulisan yang sudah saya tulis sebelumnya, tentang "pemujaan" terhadap orang yang saya sukai (pada waktu itu), hampir kesemuanya saat ini sudah menemukan pasangan masing-masing. Dan saya? masih kesulitan dong untuk mengobrol dengan lawan jenis hahah.

Sebuah tawa palsu yang dipaksakan dalam tulisan 😌

Di dalam senggang waktu saya berkuliah, sempat dan s
ering terbesit bagaimana kabar mereka sembari mengulang kembali momen lucu di masa lalu. Dan kadang... masih berharap mungkin satu diantara mereka akan mencoba menghubungi saya untuk sekedar menanyakan kabar atau apalah. 

Ironis sekali ya teman-teman. 😂

Tulisan ini ditulis ketika saya sudah sangat amat suntuk di dunia perkuliahan yang tugasnya masih belum dapat saya kerjakan karena belum paham, sedangkan tanggal sudah lewat. Ditambah dengan jarangnya saya memiliki teman ngobrol secara intens untuk waktu yang lama membuat saya agak sedikit tertekan dan berharap akan kajaiban Tuhan untuk mempertemukan saya dengan lawan jenis yang bisa saya ajak mengobrol dengan bebas.

Ah sudahlah. Semakin saya memikirkannya akan semakin parah.

Bagaimanapun membandingkan diri sendiri dengan nasib orang lain memang tidak elok. 
Namun, jika itu bisa membuat saya mengeluarkan isi pikiran, saya tidak akan singkat untuk menulis lagi.

Sekian.
Terima kasih.

Continue reading Sekilas tentang saya, dan membandingkan dengan pasangan orang lain~

Minggu, 07 April 2019

,

Siklus Tahunan

Ada banyak sekali siklus yang sudah gue jalani semenjak masuk dalam dunia perkuliahan ini. Sebuah siklus kampret yang seenak hati gue namain begitu, dan sialnya adalah siklus tersebut berjalan terus menerus bahkan sampai semester terakhir ini. Sampai tahun terakhir ini.

Yap, benar sekali. Gue adalah mahasuswa tingkat akhir yang dalam.beberapa bulan lagi akan lukus dari bangku perkuliahan dan bersiap menatap fananya dunia yang sebenarnya. Tapi sebelum masuk kedalam itu semua, gue mau bercerita perihal satu siklus kampret yang selalu gue alami setiap tahunnya.

Entah kenapa pada suatu hari gue menamakan ini sebuah "siklus", gue nggak tau mengapa tapi ini berlangsung setiap tahun, atau paling tirak itu yang gue rasain setiap tahunnya.
Siklus ini adalah siklus aneh dimana pada setiap akhir tahun pasti gue menemukan "cerita baru" mengenai perbucinan, dan itu semua pasti berakhir di bulan bulan maret/april. PASTI!.

Tidak tahu mengapa hal ini pasti terjadi, dan karena itulah setiap tahunnya gue pasti menunggu-nunggu hal apa yang akan terjadi di Bulan Desember. Walaupun gue tau pasti beberapa bulan kemudian gue bakalan ngalamin sakit hati dan patah untuk waktu yang lama. Kayaknya gue gak pernah puas dengan segala sakit yang gue alamin setelah siklus itu selese.

Gue bukanlah type orang yang semudah itu bisa ngelupain segala hal mengenai perasaan, apalagi jika harus dihububgkan dengan subjek/benda hidup yang disini adalah manusia, manusia seutuhnya bukan waifu ataupun artis korea, bukan. Singkatnya sih gue mengalami siklus bajigur ini pada bulan November akhir-Maret awal. Yaaa sekitar 4 bulanan lah dan 8 bulan lainnya gue habisin dengan patah hati dan menyembuhkan diri sendiri.
BAHAHAHAK! Ngenes amat ya gue.. HAHAHA... Haha... Ha... :'(

Ada satu cerita menarik tentang siklus ini. Gue yang pada dasarnya adalah jomblo akut pendiam yang sama cewek yang disuka masih malu malu ini pasti mengalami ending yang sama, ditinggalin tanpa kejelasan. IYA! SEMUANYA GITU!.

Sebenarnya gue juga agak heran sih, orang seperti gue ini kok ya bisa dapet cerita tentang cinta-cintaan yang sebenernya hanya ada di bagian imajinasi gue doang. Tapi dengan adanya siklus ini ya kok bisa orang seperti gue bisa dapet pengalaman semacam itu. Aneh.
Memang Tuhan kadang menyelipkan beribu cerita bagi setiap hambanya. Entah baik, entah buruk, semua ada maksudnya.
Walaupun kadang kalo ada di posisi kayak gue bakalan lebih banyak ambil buruknya. Bahahahak.

Kembali lagi ke siklus, iya, endingnya selalu sama. Gak ada yang jelas!! Mereka pergi gitu aja! Dan gue gak tau gue harus ngapain, Si Alan!!
Sayangnya, gue adalah manusia yang oenuh debgan hasrat ingin tau, sehingga kadar oenasaran yang gue miliki sudah mencapai tahap yang memprihatinkan.
Sebagai orang yang ditinggalin tanpa kejelasan, gue akhirnya hanya bisa mbayagin (iya mbayangin!)  Salah gue dimana?! dia kenapa?! apa yang terjadi sehingga tetiba semua jadi kayak gini?!
Ahh Sit!!
Endingnya juga sama, gue drop dan menyalahkan diri sendiri.
Segala hal yang gue rasa udah semaksimal mungkin gue coba ternyata masih ada celah yang mengharuskan ini terjadi. Gue bingung, dan gue sudah muak dengan segala hal yang membuat gue depresi. Sampai akhirnya.. bakalan ada satu titik dimana gue akan membenci semuanya. Gue benci diri gue sendiri, gue benci sama Dia yang ninggalin gue, gue benci sama segala hal yang ada unsur dianya. Benci sebenci bencinya.
Namun juga akan ada satu titik dimana oyak gue juga akan mencoba menerima segala hal yang terjadi, memakluminya. Hingga akhirnya, ketika melihatnya bahagia tanpa mikirin apapun tentang gue padahal gue masih mikirin tentang dia, gue jadi benci lagi.
Wkwkwkwkwkw aneh juga ya ternyata otak gue. Aneh.

Hal yang bisa gue lakuin hanyalah bertahan hidup untuk 8 bulan kedepan. Berharap dalam kurun waktu tersebut otak gue mendapat "pembenaran" dan juga "pemakluman" terhadap 4 bulan kampret yang gue alami itu. Satu hal yang paling penting di 8 bulan gue adalah Distraction. Yak, pengalihan. Untungnya seringkali pada 8 bulan itu ada Bulan Ramadhan yang bisa buat gue sedikit lebih memahami arti hidup, keluarga, kebersamaan. Yaa, untung saja.

Jujur, gue gak ngarepun siklus ini bakalan terjadi lagi sih. Toh hal yang gue anggap "siklus" ini cuman terjadi pas gue kuliah doang. Gue sudah muak dengan segala hal mengenai patah hati dan "bercanda" tentang perasaan ini. Apalagi siklus terakhir yang gue alamin bener bener nyesek parah, lain kali guebbakalan cerita.

Kalo besok gue nemu cewek yang mau gue ajak hidup bareng, pengan gue langsung ajak nikah aja. Biar gak ribet, biar gue gak mikirin dia bakalan selingkuh/pergi/gimana.
Sudah terlalu muak gue.

Tapi kalaupun siklus itu tahun depan masih ada, gue berharap itu adalah satu siklus terakhir hingga hue bisa menuju ke Kamu. Iya kamuuu.

Hidup gak ada yang tahu, tapi kalaupun ada yang tahu, pasti itu bukan tempe.

Dah ah laper gue,

Continue reading Siklus Tahunan

Rabu, 19 Juli 2017

Everglow

Entah ada apa dengan gue hari ini. Setelah sepekan berkutat dengan kuliah akhirnya gue memutuskan pulang. Seperti biasa ditemani Oppi sebagai penenang perjalanan ini. Tapi bagaimanapun menyembunyikan suatu hal, pasti akan ada titik dimana semua akan terlihat. Dan hari ini sepertinya gue mengalami itu. Setelah mengalami kebiasaan untuk mendengarkan musik dalam perjalanan panjang dengan maksud agar tidak ngalamun dan ngantuk, kebiasaan ini tidak berguna untuk hari ini. Dalam perjalanan di Jalan Pantura yang ramenya bejibun kayak ketek, gue tetep ngalamun dan hanya menatap nanar kendaraan sekitar. Tidak ada semangat seperti biasanya. Apalagi ketika sudah sampai di Sukorejo yang notabene hanya 12km dari rumah. Tidak seperti biasanya yang kecepatan standar hanya 15 menit. Kali ini gue malah nyetir Oppi dengan kecepatan 30km/jam secara konstan dan hanya ditemani satu lagu yang gue repeat terus menerus dari awal perjalanan sampai dengan rumah, Everglow-Coldplay. Alhasil gue membutuhkan waktu lebih dari 30 menit. . Entah kenapa lagu yang diciptakan Chris Martin tatkala bercerai dengan Gwyneth Paltrow ini sukses membuat gue hanya menatap nanar markah jalan. Tidak peduli seberapa banyak kendaraan yang hilir-mudik nyalip gue berkali-kali, gue tetep hanya bisa nontonin jalan dan menarik napas panjang. . Dan entah sepertinya galau yang gue alami beberapa bulan (iya bulan) terakhir ini sepertinya hampir mencapai puncaknya. Tadi pagi gue ada curhat dengan teman cewek sekelas dimana dia ternyata pernah berada di posisi menjauh dari orang yang pernah dekat dengannya. Yang pada saat sekarang malah gue berada diposisi orang yang dijauhi tersebut. Gue tanya apakah itu sulit baginya? Dan jawabannya iya. Dan bahkan sampai orang yang dijauhi tersebut merasakan benci yang amat sangat pada temen gue tersebut. Wow, entah apakah gue akan seperti itu juga. ._. . Jujur gue bukan tipe orang yang dengan sebegitunya bisa membenci orang, apalagi orang yang pernah begitu dekat. Pasti ada saja hal-hal yang membuat gue "sadar" saat gue pengen banget rasanya untuk menjadi brengsek, jahat, ataupun sekedar ngambek. Ada saja yang membuat gue memahami bahwa emosi tidak akan menyelesaikan masalah entah hal itu dari tulisan, lagu, ataupun hal kecil yang dilakukan orang lain meskipun tidak disadarinya. . Menjadi orang yang dihindari dan dijauhi oleh orang yang kamu suka itu sangat tidak mengenakkan. Seperti menahan ingus pilek. Kalo ditahan nggak bisa napas, kalo dikeluarin lengket berceceran. Eh nggak ada hubungannya ya? Ah intinya sakit dan nggak enak. . Gue sudah mencoba berkali-kali untuk memperbaiki keadaan dan semua itu tetap gagal. Dia tetap menjauh. Tatapannya sangat berbeda dengan tatapannya ketika melihat teman yang lain. Tatapannya ketika melihat gue begitu dingin, kayak cilok. . Dan setelah gue #sesicurhat tersebut, beberapa waktu kemudian gue mendapat kabar bahwa dia sudah memiliki idola (gebetan/kecengan/etc) baru. Dan yak, itu juga sukses membuat hari gue menjadi galau yellow mellow melly goeslow. Oke, gue akui gue masih sangat berharap bahwa gue bisa memperbaiki keadaan agar bisa seperti dulu. Tapi bagaimanapun gue tidak mau memaksakan itu. . Dia pernah mengatakan bahwa menjadi teman saja itu lebih baik. Tapi bukankah berteman itu tidak menjauhi teman lainnya. Gue tidak menolak permintaanmu untuk menjadi teman, hanya saja menurutku caramu saja yang salah. Kamu orang baik, aku tahu itu, dan tidak semestinya kamu melakukan hal seperti ini ke temanmu sendiri. :) . Mendengar dia sudah ada yang baru membuat gue drop untuk sesaat. Eh gak juga deng, revisi: Drop untuk waktu yang lama. Huft, apakah gue harus membenci dulu untuk bisa "sembuh" dari semua ini? Gue harap tidak. Tapi sungguh ini sangat menyiksa, dan itu dibuat oleh gue sendiri. Ya Allah, Damaikan hambamu yang satu ini. T.T Semoga keadaan bisa membaik dan tidak bertambah buruk. Aamiin. . Banyak hal yang gue sadari setelah sekian lama berada dalam posisi seperti ini. Salah satunya dijauhi orang yang kamu sukai itu nggak enak. Dan itu juga membuatmu memikirkannya di tiap detik kehidupanmu. Kamu begitu banyak membayangkan skenario mengapa semua ini dapat terjadi, kamu membayangkan cara bagaimana memperbaiki semua ini. Tetapi kamu tidak dapat mewujudkannya, kenapa? Ketika kamu mencoba untuk mendekat selangkah, hal yang ingin kamu perbaiki malah menjauh berlangkah-langkah diselingi bahasa muram dan tatapin dingin sedingin cilok. . Oke mungkin itu salah gue kenapa tidak berusaha lebih keras. Tapi come on, sudah berapa lama ini?! Gue gk mau terjebak dalam hal seperti ini mulu. :( . Dijauhinya membuat gue terlalu fokus dengan cara memperbaiki semua ini sehingga gue juga sedikit mengacuhkan hal lain yang semestinya gue perhatikan. Gue gk fokus pelajaran, gue gk fokus project gue, gue gk fokus sama orang sekitar. Hal yang gue fokuskan hanyalah dia (yang mungkin tidak peduli dengan semua ini) dan hal itulah yang membuat gue terjebak disituasi ini untuk waktu yang lama. Super sekali, gue tertohok dengan kalimat gue sendiri. :( . Tapi bagaimanapun gue tau sekali dia orang yang baik dan pasti tidak ingin gue menjadi orang yang seperti ini. Semoga saja keadaan bisa menjadi lebih baik yah ndut :p wkwk Karena yang terbaik lahir dari yang diperbaiki juga kan? Hahaha . Yah, semoga saja dia mendapat yang terbaik, karena dia adalah orang yang baik. Kalau belum mendapat yang terbaik, biarkanlah aku diperbaiki agar bisa mendampingi orang baik seperti dia. (Ngarep banget :v ) . Gue tidak pernah menyesal mendapatkan semua ini, serius. Mengenalnya juga tidak pernah gue sesali. Bahkan gue sangat bersyukur bisa mengenal orang seperti dia. Satu hal yang gue sesali adalah kenapa gue masih belum bisa menjadi orang yang baik untuknya. Oh ayolah, ketika waktunya tiba, gue yakin semua akan menjadi hal yang menggembirakan. Entah itu bersamanya atau tidak, gue yakin waktu itu akan datang. Hal yang membuat semua itu gagal hanyalah kalau gue tidak meyakini semua itu akan datang. Tuhan pasti bersama orang yang yakin kan? :) . Seperti lagu everglow, When you love someone, you should let them know Oh the light that you left me, will Everglow~


Continue reading Everglow

Rabu, 12 Juli 2017

,

Entah

Sedihya, ketika matamu tertuju padanya, tapi pandangannya tertuju pada yang lainnya Miris, ketika kamu hanya punya harapan untuk bersamanya, tapi orang lain selalu berdoa agar dipersatukan dengannya Lalu sebenarnya apa yg aku harapkan? Bukankah kekuatan doa lebih besar daripada hanya harapan dan usaha? Yasudah biarlah, kembali pada kenyataan, biarkan orang lain mencintainya sepenuh hati, karena cintanya dalam doa, bukan dunia Seperti tertusuk, ketika aku tak sengaja melihat dia menatapnya dengan sepenuh hati walaupun hanya sepintas Aah, mungkin itu hanya fikiranku saja Mungkin saja dia tidak sengaja menatapnya, walau tatap matanya sudah beda arti Aku melihatnya kala itu, dan mulai beberapakali, hingga sering sampai sekarang Aku menatapnya seindah puisi tiap pagi Aku memberinya doa tiap kali bersujud pada Ilahi Aku selalu mengirimkan proposal pada Tuhan perihal dia sebagai pengisi hati Aku tahu itu semua hambar jika tanpa aksi Tapi, mendoakannya seakan menjadi kewajibanku sebagai pengagum hati. Namun, apa yang kudapat? Dia bercerita perihal hati lain yang ia kagumi Dia selalu menatap idolanya dengan semangat setiap hari Dia tahu apa yang kurasakan tiap kali bertemu, berkolaborasi Tapi dia hanya datang padaku ketika dia butuh saja Dia hanya bicara padaku hanya ketika dia diacuhkan idolanya Dia mengeluh padaku hanya ketika nasib berkata tidak pada kehidupannya Dia hanya memberiku segenggam kerikil dari beribu gunung yang ia kasih untuk pujaannya Lalu, sebenarnya aku ini berjuang untuk siapa?
Ingatkah? Semua yang ada di dunia ini ada yg punya Biarlah kamu memilihnya dan mengabaikanku Biar aku yang mendekat pada pemilikmu untuk memintamu berbalik hati padaku Kubiarkan kau memujanya setiap pagi setiap hari Kubebaskan kau bercerita tentang dia yang kamu idolakan pagi hingga pagi lagi Tapi kembalilah padaku, ketika semua orang mengabaikanmu Ketika tidak lagi ada tempatmu mencurahkan isi hatimu, emosi, dan amarahmu Biarlah Tuhan memberimu perantara-Nya yaitu aku Biar sakit ini aku yang menanggungnya, karena yg ingin kujanjikan dan kuminta dari-Nya adalah Bahagiamu, biarpun tidak bersamaku "Aku memberimu 10 dollar, tapi kau memilih dia yang memberimu 20 dollar. Padahal kau tahu dia punya 200 dollar, sedangkan aku hanya punya 10 dollar."
Aku memberimu segalaku, Dia memberimu sedikitnya, Kamu memberinya semuanya, Dan kamu memberiku seadanya.
Ya. Kadang seseorang tidak tau ada yang rela memberikan seluruh yang dia punya, untuk orang yang memberinya hanya yang dia mau berikan saja.
*Kalimat yang dicetak miring adalah kalimat ter-Bullshit yang ada.
CATATAN: Tidak semuanya karya saya, ada bagian yang ditulis teman dan saya Copy di postingan ini.
PS: Sedih? Tidak apa-apa, bersedihlah. Setelah puas bersedih, bersiaplah untuk bangkit lagi.
Continue reading Entah