Tahukah kau? Ingin aku mengatakan ini semampu yang aku mampu. Dari setiap goresan indah yang tercipta, itu karena kau adanya. Setiap susunan titik-titik dinamis ini adalah hasil dari kau yang sekarang ada di jauh sana.
Tahukah kau? Ingin aku mengatakan ini semampu yang aku mampu. Dari setiap hasil yang kubuat itu terbuat dari momen kita walaupun sesaat. Sesaat aku bertemu denganmu, sesaat itu juga aku mendapat banyak cahaya olehmu.
Tahukah kau? Ingin aku mengatakan ini semampu yang aku mampu. Dari setiap perhitungan dari banyak lembar ini, itu tetap tidak cukup untuk mengalahkan seberapa banyak dengan perhitunganku perihal mengangankanmu.
Tahukah kau? Ingin aku mengatakan ini semampu yang aku mampu. Dari setiap garis diatas kertas, aku tetap tidak bisa menghilangkan garis tipis diantara kita. Mengapa kita begitu berbeda? Persepsiku, persepsimu, pemikiranku, pemikiranmu, mengapa kita tidak bisa mendapatkan hal yang sama. Disetiap pikiranku yang selalu memikirkanmu, apakah kamu selalu memikirkanku? Aku harap tidak. Benar, Aku harap tidak.
Tahukah kau? Ingin aku mengatakan ini semampu yang aku mampu. Disetiap lembar yang terlewatkan, disetiap lembar itu juga ada namamu yang selalu menjadi momok dikepalaku. Tidak disetiap lembar selalu menceritakanmu, tapi percayalah, disitulah ada bayangmu disetiap lembar yang tercipta.
Tahukah kau? Ingin aku mengatakan ini semampu yang aku mampu. Ditiap goresan pena, ditiap lembar tercipta, disitulah terdapat tinta yang menjadi perwujudanmu dari setiap angan di kepalaku. Membebaniku.
Tahukah kau? Ingin aku mengatakan ini semampu yang aku mampu. Meskipun kau selalu menjadi apa yang terbayang di benakku, sebenarnya Aku tidak ingin kau ada disitu.
P.S: Terlalu banyak nggombal itu tidak baik.
0 komentar:
Posting Komentar