Entah ada apa dengan gue hari ini. Setelah sepekan berkutat dengan kuliah akhirnya gue memutuskan pulang. Seperti biasa ditemani Oppi sebagai penenang perjalanan ini. Tapi bagaimanapun menyembunyikan suatu hal, pasti akan ada titik dimana semua akan terlihat. Dan hari ini sepertinya gue mengalami itu. Setelah mengalami kebiasaan untuk mendengarkan musik dalam perjalanan panjang dengan maksud agar tidak ngalamun dan ngantuk, kebiasaan ini tidak berguna untuk hari ini. Dalam perjalanan di Jalan Pantura yang ramenya bejibun kayak ketek, gue tetep ngalamun dan hanya menatap nanar kendaraan sekitar. Tidak ada semangat seperti biasanya. Apalagi ketika sudah sampai di Sukorejo yang notabene hanya 12km dari rumah. Tidak seperti biasanya yang kecepatan standar hanya 15 menit. Kali ini gue malah nyetir Oppi dengan kecepatan 30km/jam secara konstan dan hanya ditemani satu lagu yang gue repeat terus menerus dari awal perjalanan sampai dengan rumah, Everglow-Coldplay. Alhasil gue membutuhkan waktu lebih dari 30 menit.
.
Entah kenapa lagu yang diciptakan Chris Martin tatkala bercerai dengan Gwyneth Paltrow ini sukses membuat gue hanya menatap nanar markah jalan. Tidak peduli seberapa banyak kendaraan yang hilir-mudik nyalip gue berkali-kali, gue tetep hanya bisa nontonin jalan dan menarik napas panjang.
.
Dan entah sepertinya galau yang gue alami beberapa bulan (iya bulan) terakhir ini sepertinya hampir mencapai puncaknya. Tadi pagi gue ada curhat dengan teman cewek sekelas dimana dia ternyata pernah berada di posisi menjauh dari orang yang pernah dekat dengannya. Yang pada saat sekarang malah gue berada diposisi orang yang dijauhi tersebut. Gue tanya apakah itu sulit baginya? Dan jawabannya iya. Dan bahkan sampai orang yang dijauhi tersebut merasakan benci yang amat sangat pada temen gue tersebut. Wow, entah apakah gue akan seperti itu juga. ._.
.
Jujur gue bukan tipe orang yang dengan sebegitunya bisa membenci orang, apalagi orang yang pernah begitu dekat. Pasti ada saja hal-hal yang membuat gue "sadar" saat gue pengen banget rasanya untuk menjadi brengsek, jahat, ataupun sekedar ngambek. Ada saja yang membuat gue memahami bahwa emosi tidak akan menyelesaikan masalah entah hal itu dari tulisan, lagu, ataupun hal kecil yang dilakukan orang lain meskipun tidak disadarinya.
.
Menjadi orang yang dihindari dan dijauhi oleh orang yang kamu suka itu sangat tidak mengenakkan. Seperti menahan ingus pilek. Kalo ditahan nggak bisa napas, kalo dikeluarin lengket berceceran. Eh nggak ada hubungannya ya? Ah intinya sakit dan nggak enak.
.
Gue sudah mencoba berkali-kali untuk memperbaiki keadaan dan semua itu tetap gagal. Dia tetap menjauh. Tatapannya sangat berbeda dengan tatapannya ketika melihat teman yang lain. Tatapannya ketika melihat gue begitu dingin, kayak cilok.
.
Dan setelah gue #sesicurhat tersebut, beberapa waktu kemudian gue mendapat kabar bahwa dia sudah memiliki idola (gebetan/kecengan/etc) baru. Dan yak, itu juga sukses membuat hari gue menjadi galau yellow mellow melly goeslow. Oke, gue akui gue masih sangat berharap bahwa gue bisa memperbaiki keadaan agar bisa seperti dulu. Tapi bagaimanapun gue tidak mau memaksakan itu.
.
Dia pernah mengatakan bahwa menjadi teman saja itu lebih baik. Tapi bukankah berteman itu tidak menjauhi teman lainnya. Gue tidak menolak permintaanmu untuk menjadi teman, hanya saja menurutku caramu saja yang salah. Kamu orang baik, aku tahu itu, dan tidak semestinya kamu melakukan hal seperti ini ke temanmu sendiri. :)
.
Mendengar dia sudah ada yang baru membuat gue drop untuk sesaat. Eh gak juga deng, revisi: Drop untuk waktu yang lama.
Huft, apakah gue harus membenci dulu untuk bisa "sembuh" dari semua ini? Gue harap tidak.
Tapi sungguh ini sangat menyiksa, dan itu dibuat oleh gue sendiri.
Ya Allah, Damaikan hambamu yang satu ini. T.T
Semoga keadaan bisa membaik dan tidak bertambah buruk. Aamiin.
.
Banyak hal yang gue sadari setelah sekian lama berada dalam posisi seperti ini. Salah satunya dijauhi orang yang kamu sukai itu nggak enak. Dan itu juga membuatmu memikirkannya di tiap detik kehidupanmu. Kamu begitu banyak membayangkan skenario mengapa semua ini dapat terjadi, kamu membayangkan cara bagaimana memperbaiki semua ini. Tetapi kamu tidak dapat mewujudkannya, kenapa? Ketika kamu mencoba untuk mendekat selangkah, hal yang ingin kamu perbaiki malah menjauh berlangkah-langkah diselingi bahasa muram dan tatapin dingin sedingin cilok.
.
Oke mungkin itu salah gue kenapa tidak berusaha lebih keras. Tapi come on, sudah berapa lama ini?! Gue gk mau terjebak dalam hal seperti ini mulu. :(
.
Dijauhinya membuat gue terlalu fokus dengan cara memperbaiki semua ini sehingga gue juga sedikit mengacuhkan hal lain yang semestinya gue perhatikan. Gue gk fokus pelajaran, gue gk fokus project gue, gue gk fokus sama orang sekitar. Hal yang gue fokuskan hanyalah dia (yang mungkin tidak peduli dengan semua ini) dan hal itulah yang membuat gue terjebak disituasi ini untuk waktu yang lama.
Super sekali, gue tertohok dengan kalimat gue sendiri. :(
.
Tapi bagaimanapun gue tau sekali dia orang yang baik dan pasti tidak ingin gue menjadi orang yang seperti ini. Semoga saja keadaan bisa menjadi lebih baik yah ndut :p wkwk
Karena yang terbaik lahir dari yang diperbaiki juga kan? Hahaha
.
Yah, semoga saja dia mendapat yang terbaik, karena dia adalah orang yang baik. Kalau belum mendapat yang terbaik, biarkanlah aku diperbaiki agar bisa mendampingi orang baik seperti dia. (Ngarep banget :v )
.
Gue tidak pernah menyesal mendapatkan semua ini, serius. Mengenalnya juga tidak pernah gue sesali. Bahkan gue sangat bersyukur bisa mengenal orang seperti dia. Satu hal yang gue sesali adalah kenapa gue masih belum bisa menjadi orang yang baik untuknya. Oh ayolah, ketika waktunya tiba, gue yakin semua akan menjadi hal yang menggembirakan. Entah itu bersamanya atau tidak, gue yakin waktu itu akan datang. Hal yang membuat semua itu gagal hanyalah kalau gue tidak meyakini semua itu akan datang.
Tuhan pasti bersama orang yang yakin kan? :)
.
Seperti lagu everglow,
When you love someone, you should let them know
Oh the light that you left me, will Everglow~
Everglow
Continue reading Everglow